Wednesday, February 21, 2018

10 nen Goshi No HikiNEET Chapter 1 - Part 3

Chapter 1: Yuuji seorang “Hiki-NEET” Berevolusi menjadi “NEET Penyendiri”

Part 3: Yuuji, Memeriksa Kebutuhan Hariannya



Dikejutkan karena seekor burung aneh yang dapat terbang, satu manusia dan satu hewan, yang menyerah pegi keluar, sedang bersantai di sofa yang berada di ruang tamu. Karena rumah ini terletak di pinggiran kota, ukuran ruang tamu ini seperti 20 tatami, ruangan yang sangat luas.
Akan tetapi, sofa ini berwarna hitam kulit sesuai tipenya. Meskipun begitu, ini bisa dibilang antic, ini lebih mudah di dekskripsikan dengan kata-kata: sofa yang lemah. Bagaimanapun, sofa ini tidak dapat diperbaiki. Di luar daerah kota ini tidak ada IKEA.
(Note: tempat kayak perbelanjaan, pasar)

Rumah keluarga Houjou mempunyai ruang tamu, ruang makan, dapur, washitsu, toilet dan kamar mandi di lantai pertama, sedangkan lantai kedua mempunyai tiga kamar tidur dan shower. Rumah ini

Halaman rumah Yuuji terdapat garasi yang beratap yang bisa menampung dua mobil dan juga terdapat bagian gudang, disana juga terdapat rumah Kotarou. Juga, salah satu mobil rusak karena kecelakaan yang menimpa orangtuanya. Mobil yang satunya adalah adalah mobil mini yang biasa ibunya kendarai.
(TL note: di englishnya light car maksudnya kalau di Indonesia itu mobil Jeep. Di jepang mobil yang kecil jarang di pakai, terbatas di jepang.)

 [Sekarang, meskipun aku tidak tahu mengapa tempat sekitar berubah menjadi hutan, untuk sekarang mari kita periksa makananya]

Yuuji berbicara pada dirinya sendiri. Seperti biasa, suaranya jadi keras, jadi sepertinya dia telah memperoleh kembali posturnya.
 [Coba kulihat di kulkas hmm…… ada sebagian makanan yang masih mentah, yang lainnya ada bumbu dan minuman, huh?  Freezer hmm……….. Oh, ada banyak. Di lemari makan…… Oh, ada banyak ramen cup dan tepung terigu. Oh yeah, itu mengingatkanku, ada beberapa konsumsi darurat di gudang bawah tangga…… Okay! Konsumsi daruratku cukup untuk 3 orang untuk 3 bulan, jadi jika hanya untukku berarti cukup untuk 9 bulan! Walaupun ini akan membuatku bosan, aku bisa bertahan.]
Yuuji berbicara pada dirinya. “Apa kau bicara padaku?” Kotarou mendorongnya. Meskipun Yuuji telah memperoleh postur tubuhnya, dia tidak dapat memahami poin penting di tempat pertama.

 [Apa yang salah Kotarou? Mengapa kau kesini? Apa kau lapar? Apa kau haus? Hm, apa ini maumu?]

Dia menyalakan keran air dan mengisi air keran itu pada mangkuk untuk supnya, dan menaruhnya di bawah kaki Kotarou. Dia meminum airnya sambil mencipratkannya ke sekitar.

 [Hm? Oh? Airnya hampir habis. Air panasnya…. belum habis. Kompornya masih bisa dinyalakan. Oh yeah, aku bisa menggunakan listrik di satu tempat. Jadi listriknya masih menyala, kan?]

Sepertinya, dia telah mengonfirmasi kebutuhan hariannya. Dari hasilnya, Yuuji telah memeriksa lisrik, gas (bahan bakar), dan aliran air.
Daerah sekitar telah berubah menjadi hutan, rumah keluarga Houjou sekarang terletak di tengah-tengahnya, seekor burung aneh terbang di udara. Dia kini telah paham kenyataan yang ambigu.

 [Listrik, Gas (bahan bakar), Air semuanya OK. Sekarang yang terakhir telekomunikasi  huh? Telephone…. masih tersambung. Tapi aku tidak ingat nomer yang bisa kupanggil. Sejak, aku menjadi Hikkikomori. Bagaimana tentang internet? Jika masih tersambung, ini akan jadi nyaman.]
Yuuji pergi ke kamarnya di lantai kedua. Seperti biasa untuk dilakukan, Kotarou mengikutinya dan menaiki tangga.

 [Baiklah! Internetnya menyala! Dengan begini, Kemenangan milikku!!!]

Tapi dengan kata lain, apa yang dia menangkan tidak diketahui.

(Note: bisa berarti apa yang dia menangkan adalah kebodohan atau kedunguan. Orang yang kasihan)

No comments:

Post a Comment

Terpopuler