Chapter 1: Yuuji seorang “Hiki-NEET” Berevolusi menjadi “NEET
Penyendiri”
Part 5: Yuuji, Mencoba Mengamankan Makanan
“Aku akan lebih serius melakukannya besok.”
Perkataan yang sangat bagus. Apapun masalah yang menimpaku hari ini,
akan terselesaikan dengan kata-kata ini.
Sejak dia mengkonfirmasi kebutuhan hariannya untuk waktu mendatang,
Yuuji memulai untuk lari dari kenyataan. Untuk memotret burung aneh wyvern.
Pada waktu sekarang, dia hanya memfokuskan pada subjek itu. Dia melakukannya
dengan serius – mungkin ini bisa dikatakan dalam perasaanya, dia telah berusaha
dengan serius.
[Rumahnya terlihat, hutannya juga terlihat. Kertas dengan ID juga telah
disiapkan. Ini adalah posisi yang terbaik. Serahkan urusan memotret burung aneh
itu padaku dan Kotarou! Ini hal yang bagus aku menemukan kamera dengan alat
pengatur cahaya wireless. Oh dasar pak tua, apa yang kau maksud memotret dengan
ini….. Ah, Kotarou! Jangan sentuh tripodnya! Sudut yang terbaik akan keluar
dari penjajaran.]
Saat Jam 7 Pagi, dia bangun dan memakan sarapannya. Melalui paginya, dia
memandang di luar sekitar untuk melihat apakah burung aneh itu akan muncul,
selagi dia mencari alat-alat untuk membersihkan rumah. Setelah memakan sedikit
makan siang, dia keluar dari taman. Sambil bermain dengan Kotarou sebagai
penggantinya dengan berjalan-jalan, dia tetap menunggu burung aneh itu. Setelah
matahari terbenam, dia mandi. Setelahnya, dia mengecek internet, dia mengintip
sedikit pesan di papan bulletin. Demikian, seperti beginilah Yuuji dan Kotarou
menjalani hari-hari tenang mereka.
Tapi setelah seminggu, kedinginan dari kenyataan memperlihatkan
taringnya pada Yuuji.
Pertanyaanya adalah tentang makanan.
[Kulkasnya hampir kosong?....... Sepertinya masih ada beberapa di
freezer, nasi, gandum, ramen cup dan makanan darurat……. Meskipun jika aku
menghematnya, setelah setahun aku akan mati kelaparan. Haruskah aku membuat
persiapan hari ini, agar besok aku bisa pergi mengeksplorasi?]
Pada saat fajar di hari berikutnya, akhirnya Yuuji dan Kotarou berdiri
di belakang gerbang untuk meninggalkan rumah. Di punggungnya, Yuuji membawa tas
ransel yang besar. Di dalamnya ada makan siangnya dan the, sebuah tas kecil
untuk memungut makanan, perlengkapan hujan, sekop, dan kapak beliung (pickaxe)
untuk mendaki gunung.
Yuuji sendiri memakai sepatu boot untuk mendaki, sebuah rompi, topi, dan
di tangannya sebuah tongkat untuk melakukan perjalanan. Di pinggangnya dia
membawa kapak pendek (hatchet). Penampilan mendaki yang sempurna. Yang mana
tidak terlalu mengejutkan, sejak 2 tahun sebelumnya dia menjadi hikkikomori dia
adalah anggota klub Wandervogel.
(Tl Note: Wandervogel itu Orang Jepang menyebut mendaki Perjalanan
Gunung atau Mendaki)
[Ayo pergi Kotarou. Tujuan kita
adalah mengamankan makanan! Target kita adalah buah berry, buah-buahan,
dan tanaman herbal liar. Walaupun ini beresiko, jika kita melewati jamur mari
kita ambil. Mulai Keberangkatannya!]
Yuuji memanggil si gagah Kotarou. Akan tetapi, kakinya tidak bergerak.
“Aku sudah mengetahuinya.” Seperti yang ingin ia katakana, Kotarou telah
berjalan keluar. “Bukankah kau mau pergi?” Dia memutar kepalanya dan memandang
pada Yuuji. Tidak hanya bijak, dia juga anjing pemberani. Sungguh jantan
sekali. Meskipun dia Betina.
(Note: Kadang saya lupa kalau MCnya Yuuji bukan si anjing Kotarou)
Dengan kepemimpinan Kotarou, Yuuji maju kedepan dalam eksplorasinya
dengan berjalan kaki lurus dari gerbangnya di arah selatan. Dia memilih arah
ini untuk mengurangi kemungkinanya bertemu burung aneh, sejak dia datang dari
arah Timur dan terbang ke arah Barat. Juga bukankah buah lebih banyak di arah
timur? Demikianlah, pemikirannya yang hanya ada semata-mata di kepalanya yang
lemah.
(Note: Di Jepang, garis khatulistiwanya/equator dia Selatan. Di daerah
tropis ada banyak buah yang dapat dimakan yang diimpor Jepang. Jadi ya…. Yuuji
orang yang simpel…..)
Burung berkicau, sinar matahari yang redup diantara pepohonan.
Semak-semak yang sedikit merintangi jalannya dihindari dengan tongkat perjalanannya
atau kapaknya, Yuuji melanjutkan perjalanannya.
Hewan-hewan berbahaya seperti babi hutan, beruang, ular, atau makhluk
misterius seperti burung aneh tidak terlihat dimanapun.
Perjalanan berjalan mulus, akan tetapi situasi mencari makanan terlihat
mengecewakan.
Seperti yang telah diperkirakan, setelah semuanya, walaupun dia adalah
orang desa dan anggota Klub Mendaki Gunung, Yuuji tidak punya pengalaman
mencari tanaman herbal liar maupun jamur. Walaupun begitu, buah seperti ceri
atau buah ek seperti kacang, telinga pohon zaitun coklat seperti jamur, dan –
meskipun sungguh-sungguh beracun tapi mungkin bisa diproses bagaimanapun
caranya – sebuah jamur merah tua, mengisi ransel.
[Tidak ada tempat yang terdapat air, mari kita akhiri hari ini dan makan
siang di rumah. Bagaimana menurutmu Kotarou?]
“Aku paham.” Selagi dia berkata demikian., Kotarou menjawab dengan
gonggongan. Dipimpin oleh Kotarou, Yuuji mengikutinya dari belakang.
Akan tetapi, orang ini, walupun dia membawa kompas, dia tidak
menggunakannya. Dia hanya mempercayakan semuanya pada Kotarou. Meski dalam
memetik tanaman yang bisa dimakan, sekali lagi dia memercayakannya pada
Kotarou.
Lakukan yang terbaik, Kotarou.
(TL Note: Ganbate!)
No comments:
Post a Comment